Begitu masih asingnya outbound di Indonesia pada era awal 90-an, sampai-sampai para pelaku outbound kebingungan menjelaskan nama profesinya. Mbak Dina, owner ELF, sebuah provider outbound yang sudah eksis sejak awal 90-an sempat berseloroh, "kalo ada yang nanya lo kerja apa Dina ? gue jawab loe tau play group ? nah gue guru play group, tapi play group buat orang dewasa". Cerita mbak Dina membuat saya nyengar-nyengir sembari mencoba menyelami bahwa bukan pekerjaan mudah di waktu itu untuk memperkenalkan outbound di Indonesia.
apalagi bila memperkenalkan dengan istilah aslinya, yakni experiential learning. bisa jadi khalayak akan balik bertanya, "binatang jenis apalagi tuh ?" hehehehehe minjem istilahnya kang inong dari provider insan selaras. Beda dengan saat ini, Outbound sudah begitu tenarnya di Indonesia (bahkan lebih tenar dari eyang subur...hehehe). saking tenarnya, Outbound (sebagian sesepuh outbound Indonesia lebih suka menamainya dengan sebutan experiential learning) sudah memiliki beragam definisi dan pandangan di masyarakat Indonesia. termasuk definisi-definisi yang kagak karuanan. tapi biarlah untuk saat ini, dan menjadi tugas para pelakunya untuk kembali meluruskan pemahaman yang berkembang saat ini.
Adalah AELI - Asosiasi Experiential Learning Indonesia - sebuah perkumpulan yang tengah berjuang keras menjadi wadah bagi para pelaku experiential learning baik personal maupun lembaga yang ada di Indonesia. Diusianya yang sudah menginjak 6 tahun pada tanggal 9 Juni 2013 yang lalu, para pengurus tetap berjuang maksimal untuk membawa AELI menuju pencapaian visi dan misinya. saat ini AELI dipimpin oleh Mas Robby Seehan, owner OBET Nusantara. Dalam waktu yang tak lama lagi Mas Robby akan menyelesaikan masa baktinya dan akan digantikan oleh pengurus baru yang akan dipilih melalui Munas AELI di akhir juni / awal juli 2013
Dipenghujung masa baktinya,
kepengurusan AELI menyempatkan menggelar program rutin AELI Seminar
Series dengan konten utama sharing session. Kali ini kegiatan di adakan
di kawasan Jatiluhur tepatnya di bukit Cikapinis yang merupakan salah
satu training spot milik OBET Nusantara pada tanggal 8-9 Mei 2013. Dan
seperti biasa, partisipan yang hadir bisa dihitung dengan jari tangan
dan jari kaki.....tapi gapapa, yang penting tetap semangat. Banyak hal
yang dibahas. bahkan boleh dibilang tiada menit tanpa diskusi.
kesempatan ketemuan seperti emang jarang terjadi, makanya waktu yang ada
dibuat dengan banyak diskusi. Dalam series kali ini sudah dijadwalkan
tentang pembahasan penggabungan metode EL dan Metode militer yang
dibawakan oleh mas Robby Seehan. Namun kehadiran Kang Indra dan Mbak
Dina, dari ELF yang sudah berdiri sejak awal tahun 90-an, membuat
suasana diskusi menjadi lebih hidup dan semarak dengan penambahan topik
diskusi tentang pengungkapan sejarah awal outbound masuk ke Indonesia.
Diskusi nyaris membuat partisipan lupa tidur. diskusi berakhir pukul
01.00
Agenda tour de camp di hari kedua pun sempat tertunda karena tanpa sengaja dibuka lapak diskusi kembali sambil sarapan pagi. hehehehehe maklum dah, kita semua kan profesinya "ngomong". bayangin dah kalo tukang ngomong pada kumpul. Kegiatan di hari kedua dilanjutkan dengan acara tour de camp beberapa lokasi outbound yang ada di seputaran Jatiluhur. lokasi yang jadi tujuan adalah Tanjung Astap (OBET Nusantara), Pelopor Adventure Camp, Base Camp ELF
Kunjungan ke Tanjung Astap, base camp nya OBET Nusantara disuguhi Short Observe dari aktivitas pelatihan yang sedang berlangsung disana yakni program Character Building dari Management Trainee Garuda Indonesia yang memadukan metode EL dan Militer. 1 Batch pelatihan tersebut berdurasi 10 hari 9 Malam. dan teteeeeeuuup diluar rencana, sebuah diskusi kecil kembali berlangsung sembari menikmati kopi dan penganan tradisional dengan view waduk jatiluhur nan luas. Doyan nya "ngobrol" ini saya artikan betapa semuanya merindukan dan mengangeni kesempatan tatap muka seperti ini untuk bertukar fikiran dan langkah untuk kemajuan dunia experiential learning di Indonesia.
Perjalanan dilanjutkan menuju Pelopor Adventure Camp namun sayang camp sedang kosong. Akhirnya langsung lanjut menuju ELF Camp dan mendapat jamuan makan siang yang luar biasa dari kang Indra & Mbak Dina. kembaliiiiiiii, diskusi berlanjut. memang dari hasil diskusi bisa lebih terbuka menatap jalan ke depan menuju visi dan misi AELI. namun yang lebih terasa, pertemuan seperti ini sedikit demi sedikit akan mampu meruntuhkan ego para pelaku EL di Indonesia sehingga kompetisi yang terjadi di pasar bisa dikelola menjadi sebuah sinergi. Maju terus AELI !!!